Tantangan Akibat New Media

Menghadapi perkembangan teknologi informasi, lembaga-lembaga media tradisional harus melakukan perobahan dan penyesuaian diri. Ada kecenderungan, pengguna New Media makin bertambah. Sementara, pola pengguna media massa tradisional juga bergeser. Bisa dikata, sebagian besar konsumen saat ini lebih menyukai televisi daripada radio dan koran. Saat New Media berkembang, persaingan di bisnis radio dan koran jadi semakin sengit untuk memperebutkan konsumen.

Melihat perkembangan itu, ada baiknya jika pengelola media massa tradisional saat ini melangkah lebih maju ke berbagai platform sajian. KOMPAS, koran cetak yang cukup kuat, sekarang juga mengembangan kompas.com. KOMPAS cetak dan kompas virtual ini, meski satu induk, punya cara penyajian informasi yang begitu beda.

Media-media tradisional umumnya memiliki kendala geografis untuk mendistribusikan produk informasi. Jika merangkul New Media, kendala geografis bisa teratasi. Saat koran Jawa Pos atau grupnya sulit menjangkau kelurahan atau kabupaten terpencil, jawapos.co.id bisa dinikmati sepanjang ada telepon/WiFi dan komputer/laptop.

Lalu, dengan banyaknya 'wartawan' di lapangan, apakah lembaga media massa harus mengikis atau menambah personel di newsroom? Tentu saja, ini harus disesuaikan berdasarkan kebutuhan. Saat banyak 'wartawan' di lapangan, bisa jadi wartawan profesional di newsroom bisa turun gunung menjadi pendidik atau coach bagi mereka. Bisa juga wartawan profesional bagi media massa tradisional digeser fungsinya menjadi community manager untuk New Media. Tugasnya bukan sekadar mengatur arus informasi tapi juga membentuk, memelihara, dan mengembangkan komunitas yang terbentuk di seputar New Media.

Media-media massa tradisional juga perlu semakin akrab teknologi informasi. Pengelola media tradisional perlu menambah lebih banyak teknologi baru, dan memberikan pelatihan pada para pekerja tentang cara menggunakannya. Perlu juga dibentuk manajemen sumber daya yang mengelola teknologi baru itu. Pemanfaatan teknologi baru itu harus optimal sehingga bisa menjadi sarana penghasil finansial. Tenaga kerja tidak hanya harus mengerti dunia jurnalistik. CV dengan pengalaman teknologi informasi juga harus menjadi pertimbangan khusus.

Comments