Ciri Khas New Media

oleh; Teguh Wahyu Utomo

Dibanding dengan media tradisional, New Media sangat berbasis teknologi informasi. Kebanyakan, yang dilakukan pengelola blog, adalah menggunakan teknologi yang sudah disediakan server. Pengelola blog kebanyakan hanya sebagai user atas servis yang disediakan server. Sementara, teknologi sangat tinggi umumnya dikembangkan di Silicon Valley dan sentra-sentra industri komunikasi lain.

Saat ada begitu banyak informasi berseliweran, yang lebih penting adalah tentang pesannya dan bukan lagi pada medianya. Marshall McLuhan pernah menyatakan “The medium is the message.” Dalam era New Media, penekanannya justru lebih ke message –bukannya medium. Itu karena medianya sangat banyak (setiap orang bisa saja membuat media). Sementara, tidak semua pesan dibutuhkan audiens. Maka, dalam era New Media, kita harus bisa memilih dan mengemas pesan sedemikian rupa sehingga bisa dinikmati konsumen.

New Media bisa dikata tidak terbatas. Siapa saja dapat menggunakannya. Siapa saja bisa memanfaatkannya. Memang ada beberapa pembatasan, misalnya negara tertentu yang melarang produk tertentu New Media. Namun, pada umumnya, nyaris tidak ada batasan. Bahkan, dorongan atas kebebasan ini jauh lebih besar daripada pembatasannya.

Beberapa platform semua dalam satu kemasan. Jika kemasan multimedia lebih menarik untuk mengemas pesan, kenapa hanya satu media? New Media menyediakan kesempatan itu. Ada teks, ada gambar diam, ada gambar bergerak, ada suara, dan lain-lain. Bukannya tak mungkin, suatu saat nanti ada media yang bisa menghasilkan aroma dan sentuhan kinestetik.

New Media juga memberikan kemungkinkan terluas untuk dicapai. Batasnya, mungkin hanya angkasa luar dan dasar bumi. Sepanjang ada sarana komunikasi (kabel, WiFi, dll) dan ada piranti komunikasi (komputer, ponsel, dll), kita punya kemungkinan untuk menikmatinya.

Comments