Mengurai Sisi Kemanusiaan Che

Koran Jakarta

Selasa, 23 Juni 2009

Judul : Che Vive, Sisi Lain Kehidupan Ernesto Che Guevara

Penulis : TW Utomo

Penerbit : Selasar, Surabaya

Tahun : I, April, 2009

Harga : Rp22.000

Che Guevara merupakan salah satu tokoh revolusioner abad ke-20 yang paling terkenal. Kita mudah menjumpai sketsa wajahnya terpampang di kaus oblong yang dijual di emperan kaki lima Blok M, Jakarta Selatan, maupun toko-toko mewah di mal-mal di Jakarta. Sketsanya juga terpampang di ikat kepala demonstran dan tato di lengan pesepakbola terkenal Maradona dan perut Mike Tyson.

Sudah banyak buku yang ditulis orang tentang Ernesto ?Che? Guevara, namun sepertinya kisah tentang dia masih menjadi daya tarik bagi banyak orang. Buku tipis yang ditulis oleh TW Utomo, seorang mantan wartawan, ini adalah salah satunya.

Terdiri dari sebelas bab, buku ini memuat berbagai kisah tentang Che Guevara yang cukup lengkap. Dari tulisan mengenai silsilah nenek moyang Che yang masih berdarah Irlandia sampai kisah tentang saat-saat dia dieksekusi di hutan Bolivia.

Penulis buku ini berupaya menyajikan sisi-sisi manusiawi dari Che yang memang tidak banyak diangkat dalam buku-buku lain tentang tokoh revolusioner ini. Upaya ini cukup berhasil. Pilihan kisah yang diangkat penulis cukup menggambarkan sosok manusiawi Che.

Di antaranya adalah kisah-kisah unik dan menggelitik tentang Che yang seorang dokter spesialis alergi yang kecanduan tembakau. Pernah suatu ketika, saat menjadi menteri di kabinet Castro, Che menderita sakit dan dokter hanya membolehkannya menghisap satu cerutu dalam satu hari. Che menuruti nasihat sang dokter, dan dia membuat cerutu yang sangat panjang dan menghisapnya hampir seharian. Che bahkan sering melinting daun-daun kering bak cerutu dan menghisapnya ketika suplai tembakaunya habis saat bergerilya di hutan-hutan Amerika Selatan.

Kecintaan Che pada anak-anaknya juga dikisahkan dalam buku ini. Dalam rentang hidupnya yang singkat, sangat sedikit waktu yang dihabiskan Che untuk keluarganya. Dalam buku ini diungkap bagaimana pengaruh dan prinsip-prinsip ideologis yang diajarkannya cukup tertanam dalam benak anak-anaknya. Komunikasi lewat surat di antara mereka meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi anak-anaknya.

Sepuluh kisah menarik dalam buku ini dinarasikan dengan gaya yang mudah, sederhana, dan enak dibaca. Walaupun penulis buku ini menjelaskan bahwa riset buku ini hanya dilakukan lewat Internet, upaya penulis patut diacungi jempol karena ragam informasi yang dimuat dalam buku ini cukup kaya.

Pribadi yang penuh kejutan. Begitulah Che. Waktu membuktikan bahwa Che bukan hanya pribadi yang mengejutkan. Che adalah pribadi yang memesona. Pribadi sederhana yang memilih jalan sepi melawan ketidakadilan dan penindasan. Figur revolusioner yang riwayatnya terbingkai bak prosa yang puitis dalam narasi sejarah perjuangan melawan kekuasaan yang lalim.

Anda tidak perlu menjadi seorang komunis untuk mengagumi sosok Che Guevara. Anda juga tidak perlu menjadi seorang lawan dari kapitalisme untuk menampilkan diri sebagai pengagum Che.
-----------------

Peresensi adalah Fahmi Sutan Alatas, aktif pada Komunitas Saung Buku

Comments