Cafe indah di Place St-Michel

Cafe indah di Place St-Michel

Desember 19, 2009 oleh hutriest
http://sicindai.wordpress.com/2009/12/19/cafe-indah-di-place-st-michel/

……….
Tiba-tiba ada seorang wanita muda masuk ke cafe dan duduk sendirian di meja dekat jendela. Ia tampak sangat cantik dengan wajah segar merona. Rambut, yang hitam selegam sayap gagak, dipotong tajam diagonal si sepanjang pipinya. Pakaian yang ia kenakan sangat cocok dengan bentuk tubuhnya. Ini menandakan ia sangat mengerti akan dirinya.
Aku melemparkan pandangan pada wanita cantik itu. kehadirannya memang sempat mengganggu konsentrai. Itu yang membuat aku jadi agak penasaran. Aku berharap bisa memasukkan ia ke dalam ide cerita, atau ke tempat lainnya. Tapi, sepertinya ia telah punya tempat bagi dirinya sendiri, sehingga ia tetap bisa memandang ke arah jalan dan pintu masuk cafe. Aku tahu, ia sedang menunggu seseorang. Jadi, meski sempat terganggu, aku teruskan saja untuk menulis. Bedanya, cerita yang aku tuliskan itu sekarang sepertinya jadi menulis dengan sendirinya. jemariku begitu lancar memainkan pensil di atas buku catatan. Aku kadang sampai kesulitan mengendalikannya.
Lelah, istirahat, aku pesan lagi rum St James. Aku curi-curi pandang ke arah wanita itu saat aku mengangkat kepala atau saat mengasah pensil. “Aku sudah melihatmu, Cantik. Sekarang, kau milikku -tak peduli siapa pun yang kau tunggu dan apakah aku tidak akan meilihatmu lagi. Kau jadi milikku, dan seluruh paris juga jadi milikku.”
Tapi, aku tetap menjadi milik pensil dan buku catatan ini. Maka, aku kemudian kembali ke penulisan cerita itu, bahkan sampai tersesat di dalamnya. Tapi, kali ini, ganti aku yang menuliskannya, dan bukan cerita itu yang menuliskan kisahnya sendiri. Aku tidak lagi perlu mendongakkan kepala untuk mencuri pandang ke arah wanita cantik itu. Aku juga tidak tahu lagi tentang waktu..

Semua pasti tahu,itu bukan tulisanku (halah ikut-ikutan memanggil diri aku, suatu yang selama ini diharamkan.. ).. pasti bukan, karena saia nya ga pernah ke Paris, ga pernah nyoba rum St. James apalagi mencuri pandang seorang wanita cantik.. –uuu yang ini bohong bangeed..

itulah sekelumit kutipan karya Ernest Hemingway dalam buku A moveable Feast pada bab pertama dengan judul yang sama dengan judul posting ini, kisah yang berlatar kota Paris Perancis. Sependapat dengan Teguh W Utomo yang memberi pengantar pada buku ini, membaca novel karya Hemingway kita seolah-olah terbawa, hadir kedalam cerita yang digambarkan, dan melihat apa yang digambarkan Hamingway dalam kata-katanya.Rangkaian cerita dalam buku ini yang berkisah tentang Paris, sangat detil tapi lugas tidak berbunga-bunga seperti pada novel biasa.. dengan alasan itu juga saya bela-belain membeli buku ini, untuk belajar bagaimana seorang penulis sekelas penerima nobel sastra seperti Hemingway mendiskripsikan sesuatu dalam tulisannya..

walau masih di bab pertama karena harus pulang gara-gara waffle fiesta ini menghalangi mata untuk tetap terjaga , semoga hingga bab terakhir saya bisa benar-benar bisa belajar dan jadi hemingway baru **sicindaiway** plus mengenal paris tanpa perlu kesana meski Hemingway sendiri dalam buku ini berkata;

if you are lucky enough to have lived in Paris as young man,
then wherever you go for the rest of your life,
it stays with you for..... Paris is a moveable feast.

jadiii pengeen… tapi ga mungkin secara;
fact number #1, saya tidak muda lagi.. sementara hemingway bilang as young man
fact number #2, kudu haji dulu baru kemana-mana.. Paris dan London menjadi tujuan kedua setelah Mekah

Comments